Monday, February 10, 2014

Tentang aku, bukan begitu ?

Sampai pada titik ini aku masih tidak tahu apakah aku terlalu egois dengan perasaan ini.
Rasa yang masih gigih kujaga bersama rindu yang ada didalamnya.
Kata orang itu sayang bisa juga cinta, aku tak peduli apa namanya yang aku tahu hanyalah dia objeknya.
Namun apa rasa ini sudah tepat memilih objeknya ? mengapa begitu banyak isyarat dan pesan tersirat rasanya.
Banyak yang berkata buat apa lagi aku bertahan pada apa yang tak pernah nyata, mereka bilang kebahagiaan pasti ada diluar sana
Jarak pun seakan sudah menegurku untuk berhenti saja.
Tapi, waktu singkat 1 tahun itu sudah cukup menggoreskan kenangan yang tak mau pergi.
Tapi, bahkan dalam perih yang menyelimuti rasa itu masih ingin tinggal lebih lama lagi
Jadi jika semua isyarat itu memang benar, mengapa masih ada tapi dalam hati ?
Lalu benarkah melepaskan ini semua adalah jawabannya ?
Jika memang begitu, harus dengan apa aku seret hati ini supaya mau diajak pergi
Dia bersikukuh, bisikan bisikan untuk melanjutkan langkah di jalan yang lain pun semakin ricuh.
Kalau sudah begini mau bagaimanapun aku tetap harus bersahabat dengan pedih itu bukan ?
Apakah itu pedih ketika harus bertahan pada pilihan yang jauh dari kepastian
Atau pedih ketika harus merelakan dan menyeret hati ini pergi.
Jadi sebenarnya semua sama, tentang aku yang harus menahan pedih buah rasa yang tak sengaja aku pelihara. Bukan begitu ?

Thursday, February 6, 2014

Sketch

Belakangan ini punya semacam hobi baru corat-coret di kertas make pensil....
jadinya kurang lebih begini...

Yang ini dibuat dirumah


Ini dan gambar dibawahnya juga dibuat dirumah, pas lagi gundah gulana gitu gara-gara si kampret yang sekarang gatau gimana kabarnya

 Versi fullface dari gambar mata diatas



Ini dibuat di kostan, mengisi kesuwungan pas lagi jobless jobless nya

Ga bagus-bagus bgt sih gue tau, tapi ya lagi suka aja...
semoga sih bisa makin jago biar sampe bisa bikin yang mirip manusia sebenernya ._.

Where are you ?


                Ada yang sangat mengganjal belakangan ini, pada orang yang masih selalu menjadi objek rindu. Objek rindu yang tak pernah sanggup kusapa untuk sekedar mengetahui keadaannya. Satu-satunya cara aku mengetahui keberadaannya adalah melalui sosial media miliknya. Tapi belakangan ini dia seperti menghilang saja, tak terdengar sama sekali gaungnya. Sungguh semakin pedih...
                Meskipun setengah mati aku frustasi menghadapi keadaan seperti ini... rindu, sedih, merasa begitu jauh, kehilangan.... tetap saja tak pernah mampu aku menyapamu menanyakan kabarmu. Entahlah apakan kau sudah sangat bahagia dengan kehidupanmu disana atau bagaimana, tapi mengapa menghilang begini....
                Aku harus seperti apalagi ? kukira mudah untuk terbiasa, nyatanya toh sama saja... berpura-pura semua baik-baik saja kemudian mengis meronta setiap malam tiba.
 I Miss You just so bad....
It’s such a misery to know nothing about You
Take care of yourself..

I’m  Sorry, I want to stay here a little longer.