Wednesday, January 22, 2014

My Marching Life (Part 1)

“Setiap fase dalam hidup ini selalu dapat memberikan pelajaran manis bagi siapa saja yang peka terhadapnya”
Menjadi anggota marching band merupakan satu fase dalam hidup saya yang sangat banyak memberikan pelajaran dan memberikan saya banyak renungan. Dimulai dari keisengan mengikuti ekskul marching band di SMA waktu itu, Gita Bahana Loka. Ya unit pertama saya, unit tercinta. Sebagai anggota baru seperti biasa kami dikenalkan dengan dasar-dasar yang dibutuhkan sebagai pemain marching band. Di awal-awal latihan dresscode anggota baru dibedakan dengan anggota senior. Hal itu membuat kami memiliki perasaan hormat karena kami merasa bahwa kami masih tamu di ekskul ini. Setelah beberapa bulan dresscode kami disamakan dengan anggota senior, ketika sudah mulai terjalin hubungan yang lebih dekat antara anggota baru dan senior.

Awalnya saya pikir marching band hanya sekedar bermain musik dan senang-senang, ternyata.... saya salah besar. Latihan yang harus kami lewati cukup berat, pemanasan berupa lari memutari 3 koridor sekolah (yang alhamdulillah sekolah saya termasuk yang paling luas di Kota Serang) ditambah pemanasan per-section yang berbeda-beda (untuk section saya –alat tiup- pemanasannya sit-up). Belum lagi ketika event -yang kebanyakan parade- ternyata bukan perkara mudah memainkan alat musik sambil berjalan dalam ritme yang sama dengan pemain lainnya. Event pertama yang saya ikuti saat itu adalah Banten Marching Band Competition, saat itu saya termasuk anggota baru yang beruntung karena berkesempatan untuk mengikuti lomba walaupun kemampuan saya saat itu masih super cupu.

Masa-masa latihan untuk BMBCOMP terasa penuh tekanan, sebagai anggota baru yang belum tahu banyak dan ilmu marching nya pun masih cetek, saya merasa malu harus bermain bersama senior-senior yang sudah jauh lebih matang permainannya. Saya merasa cupu se cupu cupu nya! Tapi hal itulah yang kemudian memotivasi saya untuk terus belajar dan mengejar standar yang harus dipenuhi. Semakin dekat hari perlombaan, intensitas latihan semakin tinggi. Dispensasi dari kegiatan belajar mengajar sampai diberikan karena kami harus latihan dari pagi sampai petang bahkan sampai malam. Kulit gosong terbakar matahari dan ketinggalan pelajaran sudah jadi konsekuensi demi menampilkan yang terbaik.

Ketika hari perlombaan tiba, disitu kami berusaha menampilkan yang terbaik. Begitu march-in menuju lapangan, euforia itu seketika tiba. Rasanya aliran darah saya mengalir jauh lebih cepat dari biasanya, sorak sorai penonton yang menyambut kami memasuki lapangan menjadi gemuruh yang membuat jantung saya berdetak tak karuan. Dan kami pun mulai memainkan paket Jurassic Park kami. Selesai penampilan rasanya luar biasa, suara sorak sorai penonton semakin menggelegar rasa puas luar biasa menyelimuti sekitar saya, saat itu yang terbersit di benak saya bukanlah tentang kemenangan atau hasil lainnya, yang pertama terlintas dibenak saya adalah Saya harus merasakan tampil seperti itu lagi...

Ketika pengumuman, alhamdulillah kami mendapatkan juara 2. Walaupun belum juara 1 tapi kami cukup puas dengan hasil yang kami peroleh. Dan saya merasakan pengalaman yang sangat luar biasa. Mendapatkan pelajaran tentang perjuangan, pengorbanan, rasa pantang menyerah, dan bagaimana diluar sana masih banyak orang yang lebih hebat dari kita.
Terimakasih untuk kesan pertama yang luar biasa, Drum Corps Gita Bahana Loka J

-Bersambung

No comments:

Post a Comment